Jakarta –
Kepergian Diogo Jota menjadi duka bagi sepakbola. Termasuk para rival, yang diyakini akan kehilangan sosok yang mudah dicintai.
Diogo Jota dan adiknya, Andre alami kecelakaan mobil di kilometer 65 A-52, dekat wilayah Zamora, Sanabria, Spanyol pada Rabu (3/7) tengah malam waktu setempat.
Diketahui, mobil mereka mengalami pecah ban saat mencoba menyalip kendaraan di depannya. Mobil mereka keluar dari jalur, lalu terbakar. Keduanya tidak terselamatkan.
Diogo Jota yang masih berusia 28 tahun sudah jadi salah satu striker oke di Liga Inggris. Berseragam Liverpool sejak tahun 2020, Jota bawa Si Merah menangi titel juara liga pada musim 2024/2025 kemarin.
Walau bertubuh mungil, Jota punya senjata berupa sundulan. Pergerakannya di kotak penalti lawan juga lincah, finishing-nya berkelas.
 Diogo Jota bawa Liverpool menangi Premier League musim lalu (Foto: REUTERS/Phil Noble) |
Eks pemain Liverpool di era 2000-an awal, Stephen Warnock turut berduka cita atas kepergian Diogo Jota. Bagi Warnock, Jota bukan hanya sosok pemain hebat tapi pribadi yang mudah dicintai.
“Anda akan selalu melihat senyum di wajahnya ketika dia yang bermain. Jota selalu menjadi karakter yang ceria, tapi juga penuh semangat. Sebuah keseimbangan yang indah,” tuturnya kepada BBC.
Tak ayal, para pemain Liverpool ramai-ramai berbela sungkawa dan menyebut Diogo Jota sebagai sosok yang murah senyum. Lebih dari itu, Jota dikenal sebagai pemain yang jauh dari kontroversi.
Ketika gabung ke Anfield, Jota harus mengalah jadi pelapis Firmino sebagai penyerang tengah. Jota bersabar, serta selalu berikan yang maksimal ketika menit bermain datang.
“Jota lebih dari sekadar ramah, tapi dia selalu menghormati orang lain dan itu yang membuatnya berkarisma,” tegas Warnock.
“Dia begitu mudah buat dicintai,” tutupnya.
(aff/mrp)