Jakarta –
Panas terik yang melanda Philadelphia, Amerika Serikat bikin Chelsea tak bisa berlatih dengan normal. Sesi latihan dibuat amat singkat untuk menjaga kondisi.
Chelsea berlatih di Subaru Park, Philadelphia jelang laga melawan Tunis, Rabu (25/6/2025) pagi WIB. Sesi latihan hari Senin (23/6) pagi berjalan dengan temperatur udara 37 derajat celcius.
Suhunya terasa lebih panas secara realita karena kelembapannya di angka 45%. Itu bikin temperaturnya lebih menyerupai 45 derajat celcius.
Alhasil Manajer Chelsea Enzo Maresca harus mempersingkat sesi demi menjaga kondisi para pemain.
“Sesi pagi ini berjalan sangat, sangat, sangat singkat. Ini jadinya cuma soal menyiapkan untuk laga besok, berencana untuk pertandingan esok, dan itu saja. Tidak lebih,” katanya dikutip BBC.
“Seperti yang bisa dilihat, tidak mudah berlatih dengan kondisi, dengan temperatur ini. Kami mengupayakan yang terbaik.”
“Sulit untuk bekerja dengan temperatur seperti ini, tapi kami ada di sini dan mencoba yang terbaik serta akan berusaha menang besok,” imbuh manajer asal Italia itu.
Keluhan terkait temperatur tinggi bukan cuma disampaikan oleh Chelsea. Manajer Borussia Dortmund Niko Kovac sempat mengatakan dirinya seperti habis sauna, setelah mendampingi tim mengalahkan Mamelodi Sundowns dalam laga dengan temperatur 32 derajat celcius di Cincinnati.
Gelandang Atletico Madrid Marcos Llorente bilang cuacanya amat panas hingga jari dan kuku kakinya sakit, saat dikalahkan Paris Saint-Germain 0-4 di Pasadena.
(raw/krs)