Jakarta –
Alexander Isak membuka diri untuk pergi dari Newcastle United. Sebuah langkah yang dianggap wajar mengingat potensi besarnya.
Isak telah memberi tahu Newcastle bahwa dirinya ingin membuka semua opsi di musim panas ini. Itu setelah Liverpool menyatakan minat padanya.
Meski Newcastle sudah menyatakan tak ingin menjual, tapi ketertarikan Liverpool diyakini menggoyahkan Isak. Kini Newcastle mulai menyiapkan langkah antisipatif terhadap kepergian Isak, mulai dari mengincar Benjamin Sesko.
Mantan penyerang Aston Villa Gabriel Agbonlahor menilai Newcastle seharusnya tak kaget-kaget amat dengan hal ini. Isak, dengan segala potensi besarnya, memang semacam ditakdirkan untuk bergabung ke klub yang skalanya lebih besar.
Striker 25 tahun itu mencetak 21 dan 23 gol dalam dua musim terakhir di Premier League, bersaing untuk gelar top skor. Ia membawa Newcastle juara Piala Liga Inggris juga kembali ke Liga Champions, tapi ambisinya niscaya lebih dari itu.
“Dia sudah berada di Newcastle hampir tiga tahun. Dia punya tiga tahun tersisa pada kontraknya, tapi dia mungkin berpikir ‘Tahu gak? Newcastle, klub besar di Newcastle. Newcastle bukan klub besar dalam skala dunia’,” kata Agbonlahor dikutip talkSPORT.
“Cuma di Newcastle saja, itu adalah fakta. Para suporter Newcastle bisa datang dan beradu argumen dengan saya. Mereka klub besar kok, di Newcastle.”
“Dia melihat dan berpikir ‘Saya mungkin ingin mencoba memenangi Ballon d’or. Saya mungkin ingin memenangi Liga Champions. Saya bukan cuma ingin main di Liga Champions, saya mau menjuarainya. Saya mau memenangi Premier League. Saya bukan lagi 21 tahun, tapi 25 tahun. Newcastle tak bisa memberi yang saya inginkan’,” cetusnya.
(raw/aff)