Soccer Football - Champions League - Semi Final - First Leg - FC Barcelona v Inter Milan - Estadi Olimpic Lluis Companys, Barcelona, Spain - April 30, 2025  FC Barcelonas Jules Kounde and FC Barcelonas Frenkie de Jong in action with Inter Milans Lautaro Martinez and Inter Milans Henrikh Mkhitaryan REUTERS/Nacho Doce
Inter Milan (berseragam putih-putih) mendepak Barcelona meski banyak tertekan dalam dua pertemuan. (Foto: REUTERS/Nacho Doce)


Jakarta

Tak seperti lawan-lawan Paris Saint-Germain sebelumnya, Inter Milan tak keberatan hanya sedikit pegang bola. Itu jadi peringatan serius untuk PSG.

Paris Saint-Germain dan Inter Milan akan saling berhadapan pada final Liga Champions di Allianz Arena, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB. Les Parisiens mengincar titel pertamanya, setelah gagal pada final pertama di 2019/2020.

Setelah terseok-seok di fase liga dan nyaris tak lolos, PSG menemukan momentum dan unjuk ketangguhan. Tim besutan Luis Enrique itu mendepak tiga tim kuat Inggris: Liverpool, Aston Villa, dan Arsenal.


Momentum itu pula yang menjadi angin segar buat PSG menatap final. Terlebih, mereka dalam suasana yang baik usai menyapu bersih titel domestik.

Meski begitu, peringatan datang dari eks gelandang Inter Wesley Sneijder. Ia menyebut Inter akan jadi tantangan yang benar-benar baru buat Ousmane Dembele dkk karena pendekatan permainan yang berbeda.

Berbeda dengan tim-tim seperti Liverpool, Villa, atau Arsenal yang meladeni PSG dengan permainan terbuka, Inter relatif lebih senang dalam tekanan. Nerazzurri mengincar lawan-lawannya lewat transisi cepat dan sudah terbukti berhasil melawan tim-tim top semacam Bayer Munich dan Barcelona.

“Kalau Anda melihat tim-tim Inggris yang dihadapi PSG, semuanya mencoba memainkan laga sesuai keinginan mereka, mereka mencoba menyerang. Tapi di sisi lain, itu memberikan banyak celah ke lawan,” ujar Sneijder dikutip Metro.

“PSG senang dengan cara bermain demikian. Jadi ada ruang untuk dieksploitasi. Dan tentu saja mereka punya kualitas untuk melakukan sesuatu dengan itu. Tapi nanti laganya akan berjalan sangat berbeda, Inter tak keberatan memberikan bola ke PSG.”

“Inter punya bek-bek bagus, mereka bertahan sebagai sebuah unit dan menunggu kesalahan. Mereka kuat di kedua sisi, terutama di kanan dengan Denzel Dumfries. Jadi akan ada pendekatan yang sangat berbeda yang harus ditangani PSG. Inter sangat berbahaya dalam transisi dan bisa menghukum mereka,” imbuhnya.